Secara geografis, Indonesia terletak pada dua buah lempeng besar, yaitu lempeng Pasifik dan lempeng Australia. Letak geografis ini menyebabkan adanya tumbukan kedua lempeng yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu wilayah yang rawan bencana gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi.
Namun, selain bencana alam, letak geografis ini juga memberikan manfaat besar bagi Indonesia. Aktivitas pergerakan kedua lempeng tersebut menghasilkan tatanan tektonik yang lengkap, yang kemudian mendukung pembentukan mineralisasi berbagai mineral atau bahan galian berharga. Hal ini kemudian membuat Indonesia sebagai negara yang kaya akan berbagai macam mineral atau bahan galian.
Ada banyak jenis bahan tambang yang dapat ditemukan di Indonesia, mulai dari besi, minyak, emas, batuan, logam, dan masih banyak lagi. Sejarah pertambangan di Indonesia sendiri sudah berjalan sejak jaman Hindia Belanda, seperti tambang emas di Cikotok, tambang bauksit di Pulau Bintan, tambang batu bara di Sumatera Barat, dan berbagai jenis bahan tambang lainnya di berbagai lokasi.
Artikel kali ini akan menjelaskan seputar pertambangan, mulai dari definisi, tujuan, hingga proses kegiatan pertambangan. Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut.
Key Takeaways:
Kegiatan pertambangan adalah kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual. Kegiatan ini dapat dilakukan pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi, dan di bawah permukaan air.
Pembangunan sektor pertambangan dan energi mengupayakan proses pengembangan sumber daya alam mineral dan energi yang berpotensi untuk dimanfaatkan secara hemat dan optimal bagi kemakmuran rakyat.
Kegiatan pertambangan memiliki beberapa karakteristik, yaitu tidak dapat diperbaharui (non renewable), mempunyai resiko relatif lebih tinggi, dan pengusahaannya mempunyai dampak lingkungan baik fisik maupun lingkungan yang relatif lebih tinggi dibandingkan pengusahaan komoditi lain pada umumnya.
Pertambangan Adalah
Kegiatan pertambangan adalah kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, baik secara mekanis maupun manual. Kegiatan ini dapat dilakukan pada permukaan bumi, di bawah permukaan bumi, dan di bawah permukaan air. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), menambang berarti menggali atau mengambil barang tambang dari dalam tanah.
Kegiatan pertambangan akan menghasilkan berbagai jenis bahan tambang yang memiliki daya guna bagi masyarakat, seperti bijih timah, batu bara, pasir besi, bijih emas, bijih tembaga, dan sebagainya.
Menurut Undang-Undang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, usaha pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral dan batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009, penggolongan hasil tambang diatur berdasarkan pada kelompok usaha pertambangan, antara lain meliputi:
Pertambangan mineral
Pertambangan batu bara
Pertambangan mineral di atas digolongkan atas:
Pertambangan mineral radioaktif
Pertambangan mineral logam
Pertambangan mineral bukan logam
Pertambangan batuan
Apa Tujuan dari Kegiatan Pertambangan?
Pembangunan sektor pertambangan dan energi mengupayakan proses pengembangan sumber daya alam mineral dan energi yang berpotensi untuk dimanfaatkan secara hemat dan optimal bagi kemakmuran rakyat. Berdasarkan Undang-Undang No. 4 Tahun 2009, dalam rangka mendukung pembangunan nasional yang berkesinambungan, pengelolaan mineral dan batubara bertujuan untuk:
Menjamin efektifitas pelaksanaan dan pengendalian kegiatan usaha pertambangan secara berdaya guna, beradil guna, dan berdaya saing
Menjamin manfaat pertambangan minerba secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup
Menjamin tersedianya mineral dan batubara sebagai bahan baku dan/atau sumber energi untuk kebutuhan dalam negeri
Mendukung dan menumbuh kembangkan kemampuan nasional agar lebih mampu bersaing di tingkat nasional, regional dan internasional
Meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, daerah dan negara serta menciptakan lapangan kerja yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat
Menjamin kepastian hukum dalam penyelenggaraan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara
Karakteristik Pertambangan
Kegiatan pertambangan memiliki beberapa karakteristik, yaitu tidak dapat diperbaharui (non renewable), mempunyai resiko relatif lebih tinggi, dan pengusahaannya mempunyai dampak lingkungan baik fisik maupun lingkungan yang relatif lebih tinggi dibandingkan pengusahaan komoditi lain pada umumnya.
1. Tidak Dapat Diperbaharui
Sifat bahan tambang yang tidak dapat diperbaharui membuat pengusaha pertambangan selalu mencari cadangan terbukti (proven reserves) baru. Dengan pertambahan produksi dan penemuan, cadangan terbukti dapat berkurang.
2. Resiko Relatif Tinggi
Dalam kegiatan penambangan, industri dapat menemui beberapa macam jenis resiko, yaitu:
Resiko geologi (eksplorasi) yang terkait dengan ketidakpastian cadangan (produksi)
Resiko teknologi yang terkait dengan ketidakpastian biaya
Resiko pasar yang terkait dengan perubahan harga
Resiko kebijakan pemerintah yang terkait dengan perubahan pajak dan harga domestik
Dengan adanya resiko-resiko di atas, akan tercipta besaran yang mempengaruhi keuntungan bagi industri dan perusahaan. Beberapa diantaranya adalah produksi, harga, biaya dan pajak usaha, yang dipercaya mempunyai resiko lebih tinggi menuntut pengembalian keuntungan (rate of return) yang lebih tinggi.
3. Dampak Lingkungan
Pada tahapan eksplorasi, terjadi dampak lingkungan. Namun, dampak lingkungan pertambangan paling utama terjadi pada tahap eksploitasi dan pemakaiannya untuk yang bisa digunakan sebagai energi, seperti minyak, gas, dan batu bara.
Ada dua bentuk dampak lingkungan yang dapat terjadi, yaitu fisik dan sosial. Dampak lingkungan bentuk fisik dapat mencakup penggundulan hutan, pengotoran air, serta pengotoran udara untuk energi. Sedangkan dampak lingkungan yang bersifat sosial dapat berupa hilangnya mata pencaharian masyarakat yang tadinya hidup dari hasil hutan maupun hasil pertambangan itu sendiri.
Proses Kegiatan Pertambangan
Ada 4 tahapan yang dilalui dalam kegiatan pertambangan, antara lain:
1. Prospeksi
Tahapan pertama yang dilalui adalah prospeksi, yang merupakan kegiatan penyelidikan dan pencarian untuk menemukan endapan bahan galian atau mineral berharga. Kegiatan penyelidikan ini bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode langsung mencakup pengamatan geologi fisik, sedangkan metode tidak langsung berupa geofisika, geokimia, fotogrametri, dan satelit. Tahapan prospeksi memerlukan dukungan data berupa studi literatur, peta geologi, dan data dari tambang lama yang sudah beroperasi.
2. Eksplorasi
Tahapan prospeksi kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi. Eksplorasi merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata-rata, dan besarnya cadangan. Di samping itu, tahapan ini juga mencakup kegiatan “studi kelayakan” dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah ditemukan.
3. Eksploitasi
Tahapan selanjutnya adalah eksploitasi, yaitu kegiatan penambangan. Kegiatan penambangan ini mencakup pekerjaan-pekerjaan pengambilan dan pengangkutan endapan bahan galian atau mineral berharga sampai ke tempat penimbunan dan pengolahan/pencucian. Proses ini kadang-kadang juga dapat dilakukan sampai ke lokasi pemasaran.
4. Pengolahan/Pemurnian/Pengilangan
Pengolahan atau pemurnian adalah tahapan terakhir dari kegiatan pertambangan. Sesuai dengan namanya, proses ini mencakup pekerjaan memurnikan atau meninggikan kadar bahan galian dengan cara memisahkan mineral berharga dengan yang tidak berharga, kemudian membuang mineral yang tidak berharga yang dapat dilakukan dengan cara kimia.
Akhir Kata
Demikian informasi seputar sektor pertambangan yang dapat kami berikan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika Anda ingin memperoleh informasi bermanfaat lainnya seputar industri manufaktur, kunjungi website kami di asheforklift.com.
Comments