Penambangan merupakan proses mengekstraksi mineral dari lapisan, urat, terumbu, bijih, atau endapan di dalam bumi. Banyak bahan mentah yang diekstraksi dalam kegiatan pertambangan, diantaranya batu bara, logam, serpih minyak, batu kapur, besi, dan lain-lain.
Pemulihan bahan mentah ini didasarkan pada kelayakan ekonomi dari investasi tenaga kerja, peralatan pertambangan, energi untuk menjalankan operasi pertambangan, pemurnian, dan transportasi. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah aktivitas utama dari industri pertambangan.
Sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional, industri pertambangan memegang peran penting dalam perkembangan negara, tak terkecuali Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. Di samping kemajuan perekonomian, industri pertambangan juga berperan dalam usaha mendorong kemajuan pembangunan.
Lalu, apa yang dimaksud dengan industri pertambangan? Apa saja jenis-jenis aset industri pertambangan? Simak artikel ini untuk mengetahui segala sesuatu tentang industri pertambangan.
Key Takeaways:
Industri pertambangan mencakup pencairan, perencanaan dan perizinan tambang, ekstraksi mineral mentah melalui teknik pertambangan permukaan dan/atau pertambangan bawah tanah, pengolahan dan pelapisan mineral, dan pemulihan atau reklamasi tambang pada akhir siklus hidup ekonomisnya.
Industri pertambangan terdiri dari gabungan perusahaan besar dan kecil.
Ada dua jenis aset yang dimiliki oleh industri pertambangan, antara lain proyek dan pengoperasian tambang.
Definisi Industri Pertambangan
Aktivitas utama dari industri pertambangan adalah ekstraksi mineral berharga dan sumber daya geologi lainnya. Mineral yang diekstraksi diubah menjadi bentuk mineralisasi yang menawarkan keuntungan finansial bagi prospektor atau penambang. Industri pertambangan mencakup pencairan, perencanaan dan perizinan tambang, ekstraksi mineral mentah melalui teknik pertambangan permukaan dan/atau pertambangan bawah tanah, pengolahan dan pelapisan mineral, dan pemulihan atau reklamasi tambang pada akhir siklus hidup ekonomisnya.
Aktivitas sektor pertambangan yang umum meliputi produksi logam, investasi logam, dan perdagangan logam. Meskipun pertambangan juga mencakup ekstraksi sumber daya tak terbarukan seperti gas alam, minyak bumi, dan air, sumber daya ini tidak dianggap sebagai bagian dari industri pertambangan. Dii samping itu, berdasarkan kepentingan pertambangannya, industri pertambangan diklasifikasikan menjadi pertambangan industri dan logam dasar, pertambangan logam mulia dan batu permata, dan pertambangan bukan logam.
Dalam proses pertambangan, perusahaan mengoperasikan proses untuk mengekstraksi atau mengambil mineral dari batuan di sekitarnya yang ingin dikomersialisasikan. Batuan yang mengandung jumlah yang menguntungkan secara komersial dari satu atau lebih mineral disebut sebagai bijih atau ore. Material batuan yang tersisa dan tidak berharga dari bijih disebut gangue. Semakin besar kandungan bijih, biaya per satuan berat mineral yang diekstraksi diukur pada skala yang disebut grade. Mineral umumnya diukur dalam ton, meskipun batu permata diukur dalam karat (carats).
Tokoh di Balik Industri Pertambangan
Industri pertambangan terdiri dari gabungan perusahaan besar dan kecil. Perusahaan besar internasional disebut sebagai majors. Perusahaan-perusahaan ini memiliki akses ke modal dalam jumlah besar dan mampu mengembangkan tambang besar secara mandiri. Meskipun ada banyak perusahaan tambang besar milik negara, berbeda dengan sektor minyak dan gas, pemain terbesar dalam dunia pertambangan sebagian besar adalah perusahaan swasta internasional.
Perusahaan-perusahaan junior condong fokus pada eksplorasi. Perusahaan-perusahaan ini cenderung memiliki akses yang lebih sedikit ke modal dan mengandalkan pembiayaan ekuitas khusus proyek untuk mendanai operasi baru. Beberapa diantaranya juga memproduksi mineral sendiri atau berkolaborasi dengan perusahaan sendiri.
Proses Pertambangan dalam Industri Pertambangan
Secara umum, ada 3 proses utama yang terjadi di lokasi tambang, yaitu:
1. Ekstraksi Mineral
Tahapan ekstraksi mineral adalah proses menggunakan teknik penambangan permukaan atau penambangan bawah tanah.
2. Penanganan Mineral
Selanjutnya, penanganan mineral adalah proses pemilahan bahan mentah dari bahan buangan. Bahan buangan yang dipilah ini dikenal juga dengan sebutan tailing.
3. Pengolahan Mineral
Kemudian, langkah terakhir dari kegiatan pertambangan adalah pengolahan mineral atau bahan galian. Langkah ini mencakup proses penghancuran, penggilingan, peleburan, atau pemurnian mineral menjadi produk akhir yang didistribusikan.
2 Jenis Aset Industri Pertambangan
Jenis-jenis aset industri pertambangan dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu proyek dan pengoperasian tambang.
1. Proyek
Dalam tinjauan industri pertambangan, proyek dapat dibagi menjadi tahap eksplorasi dan kelayakan, serta tahap perencanaan dan konstruksi.
a. Eksplorasi dan Kelayakan
Tujuan eksplorasi adalah untuk menemukan cadangan bijih yang layak secara ekonomi. Tahapan ini dimulai dengan menemukan anomali mineral, diikuti dengan pengambilan sampel untuk memvalidasi keberadaan suatu temuan. Penambang dapat menunjukkan hasil temuan tersebut lebih lanjut melalui operasi pengeboran dan identifikasi sumber daya.
b. Perencanaan dan Konstruksi
Setelah penambang menetapkan kelayakan hasil tambang yang memungkinkan, tahap perencanaan dan konstruksi dimulai. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah pengajuan dan perolehan izin, kelanjutan analisis ekonomi, dan penyempurnaan rencana tambang. Pada tahapan ini, pembangunan infrastruktur juga dapat dilakukan, karena perusahaan seringkali menempatkan lokasi tambang di tempat terpencil, sehingga memerlukan pembangunan jalan dna jaringan listrik.
2. Pengoperasian Tambang
Segera setelah operasi siap dimulai, sebuah industri tambang yang beroperasi membutuhkan beberapa langkah lagi untuk menyelesaikan prosesnya. Proses dimulai dengan ekstraksi dan pemurnian bijih, yang kemudian akan diproses menjadi logam. Bagian ini merupakan penekanan utama dari model keuangan untuk tambang yang sedang beroperasi. Setelah dimulai, proses penutupan tambang dapat memakan waktu beberapa tahun untuk diselesaikan.
Ada 4 jenis utama pengoperasian tambang, antara lain:
a. Permukaan (Surface)
Penambangan permukaan mencakup berbagai jenis penambangan di mana semua bijih dikeluarkan dari dalam tanah. Jika terdapat batuan keras, seperti batu bara dan berlian, perusahaan seringkali menggunakan open pit, sementara open cast mining digunakan untuk batuan lunak, seperti batuan gamping (limestones).
Secara umum, istilah open-it, open-cast, dan open-cut sering digunakan secara bergantian. Dalam proses ini, mineral sering kali dipisahkan dari batuan lain setelah dikeluarkan dari lubang tambang. Bentuk penambangan ini sering memiliki dampak besar pada lingkungan permukaan, baik dari lokasi ekstraksi maupun endapan limbah di dekatnya.
b. Bawah Tanah (Underground)
Dengan penambangan bawah tanah, permukaan tetap utuh. Para pekerja dan mesin mengeluarkan mineral melalui terowongan atau poros. Penambangan bawah tanah dimulai dengan fase pengembangan penambangan di mana batuan diekstraksi sehingga para penambang dapat lebih dekat dengan keberadaan bijih.
Penambangan produksi adalah ketika bijih dengan mineral yang diinginkan diekstraksi. Kesehatan dan keselamatan pekerja sangat penting untuk pertambangan bawah tanah yang sukses, termasuk memastikan sistem ventilasi yang baik dan terowongan yang stabil.
c. Pengerukan (Dredge)
Proses pengerukan terjadi ketika batuan dan sedimen dikeluarkan dari dasar perairan. Sedimen dan bijih disortir dan mineral yang tidak diinginkan dikembalikan ke air atau disimpan di tempat lain.
Secara tradisional, jenis ekstraksi ini terjadi di daerah dangkal. Namun, teknologi baru membawanya ke lokasi laut yang lebih dalam di mana penambang dapat memperoleh hasil yang lebih tinggi. Bentuk ekstraksi ini sering kali berdampak besar kepada kehidupan akuatik, yang kemudian sulit dipulihkan setelah operasi penambangan selesai.
d. Artisanal
Tambang artisanal dapat berada di permukaan atau di bawah tanah, tetapi berbeda karena tidak ada perusahaan besar yang mengawasi ekstraksi. Terkadang, tambang artisanal sepenuhnya bersifat informal, atau tanpa hak penambangan, dan mandiri. Sedangkan pada kasus lain ada perusahaan kecil yang memiliki lisensi dan mempekerjakan buruh harian untuk mengekstraksi mineral.
Seringkali mereka yang bekerja di tambang artisanal melakukan pekerjaan tambang dengan basis subsisten. Pertambangan artisanal terkenal karena memiliki perlindungan yang lebih sedikit untuk kesehatan dan keselamatan pekerja, serta dampak lingkungan. Ini juga merupakan area pertambangan yang melibatkan persentase perempuan dan anak-anak yang relatif besar.
Kesimpulan
Itu dia informasi seputar industri pertambangan. Sebagai sebuah industri, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh sebuah perusahaan untuk dapat menentukan apakah ekstraksi mineral akan menghasilkan keuntungan yang cukup untuk memvalidasi upaya yang telah dikerahkan. Salah satunya adalah bagaimana cara membawa bahan tambang dari lokasi tambang ke pasar. Untuk menjawab masalah tersebut, Ashe Forklift menyediakan solusi bagi industri pertambangan.
CV Ashe Forklift merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan dan rental forklift. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, kami sudah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar, baik nasional maupun internasional. Dilengkapi dengan tenaga kerja dan operator pilihan, serta unit yang selalu terawat, kami selalu mengutamakan kualitas pelayanan profesional, responsif, optimal, dan aman. Kualitas-kualitas tersebut menjadikan Ashe Forklift sebagai pilihan terbaik untuk kebutuhan sewa fork truck Anda untuk menjawab kebutuhan pengangkutan berbagai material Anda.
Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Ashe Forklift? Klik di sini untuk mengetahui lebih lanjut.
Comments