top of page

Mengenal HPP Perusahaan Manufaktur dan Cara Menghitungnya

Diperbarui: 30 Jul 2023

Setiap perusahaan yang bergerak di industri manufaktur, pastinya pernah melakukan tahap menghitung harga pokok penjualan atau HPP. Apakah saat ini Anda memiliki sebuah perusahan manufaktur? Pastinya perhitungan soal HPP perusahaan manufaktur bukanlah perkara susah. Dengan menghitung HPP, Anda dapat mengetahui kisaran atas margin penjualan, memprediksi laporan laba rugi, dan lainnya. Namun, Anda sudah paham apa itu harga pokok penjualan?

Harga pokok penjualan atau HPP dapat didefinisikan sebagai salah satu istilah akuntansi yang digunakan dalam bisnis, dan menggambarkan biaya yang dikeluarkan langsung untuk produk maupun jasa yang dibuat oleh para pebisnis. Secara sederhana, harga pokok penjualan (HPP) perusahaan manufaktur berarti harga pembuatan produk atau harga jasa sebelum ditambahkan pajak, laba, dan lain-lain.

Mengetahui tentang harga pokok penjualan, merupakan hal yang terpenting dalam industri atau perusahaan manufaktur. Terutama karena industri manufaktur harus terus menerus memproduksi barang dan menjualnya.

Mengenal HPP Perusahaan Manufaktur dan Cara Menghitungnya

Key Takeaways:

  • Harga pokok penjualan atau HPP perusahaan manufaktur adalah gambaran biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk produk atau jasa dengan cara dijumlah.

  • Beberapa komponen HPP yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah persediaan bahan baku awal, pembelian bahan baku, dan persediaan bahan baku akhir.

  • Tujuan dari HPP yakni agar perusahaan dapat menentukan harga jual produk, menghitung laba-rugi perusahaan dari penjualan produk, dan untuk melihat realistis atau tidaknya biaya produksi yang diterapkan.


HPP Perusahaan Manufaktur

Sebelum memasuki HPP perusahaan manufaktur, apakah Anda sudah mengerti apa itu HPP? HPP memiliki arti bahwa jumlah beban yang dikeluarkan perusahaan untuk dapat memproduksi barang atau jasa yang dijual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Perhitungan HPP terdiri menjadi beberapa bagian, yakni biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead.

Biaya ini penting untuk dilakukan oleh setiap perusahaan manufaktur, karena akan menjadi penentu harga jual barang dan dasar perhitungan laba rugi, serta dapat membantu Anda dalam perencanaan produksi perusahaan. Dengan kata lain, HPP adalah keseluruhan biaya produksi yang harus perusahaan keluarkan.


Komponen Perhitungan HPP

Dalam rangka menghitung HPP, ada tiga komponen penting yang harus Anda pahami sebagai dasar penentuannya. Komponen tersebut adalah:

1. Persediaan Bahan Baku Awal

Persediaan bahan baku awal merupakan persediaan yang tersedia pada awal periode akuntansi berjalan sebuah perusahaan. Tujuannya adalah untuk menghitung barang dagangan dalam jumlah banyak yang sudah terjual selama satu periode. Saldo persediaan bahan baku awal dapat dilihat dalam neraca saldo periode atau tahun buku berjalan, neraca awal perusahaan, dan neraca di tahun sebelumnya.

2. Pembelian Bahan Baku

Biasanya, pembelian bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan terdiri dari pembelian barang secara tunai atau kredit. Biaya ini telah ditambah dengan biaya ongkos angkut dikurangi potongan pembelian dan retur barang. Dalam pembelian bahan baku, ada lima unsur pembelian bersih yakni:

  1. Biaya angkut

  2. Pembelian kotor

  3. Potongan pembelian

  4. Retur barang

  5. Pengurangan harga

3. Persediaan Bahan Baku Akhir

Persediaan bahan baku akhir berarti persediaan yang masih tersedia di akhir periode atau akhir tahun buku akuntansi berjalan. Nilai saldo persediaan bahan baku akhir ini bisa dilihat dari perhitungan stok opname atau pada laporan penyesuaian di akhir periode.

Untuk memudahkan pengoptimalisasi tingkat persediaan, Anda dapat menggunakan aplikasi inventory untuk mengoptimalkan barang-barang yang ada di gudang. Tak hanya itu aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk memantau proses transfer, estimasi kebutuhan inventaris dan bahan baku.


Cara Perhitungan HPP Perusahaan Manufaktur

Cara Perhitungan HPP Perusahaan Manufaktur

Setelah Anda memahami apa itu HPP hingga komponen perhitungannya, Anda juga harus tahu bagaimana cara perhitungan HPP. Metode perhitungannya pada perusahaan manufaktur sedikit berbeda dengan perusahaan dagang maupun jasa. Berikut kami jabarkan tahapan menghitung HPP.

1. Menghitung Biaya Bahan Baku

Bahan baku yang dimaksud adalah bahan yang dibeli dan digunakan perusahaan, untuk membuat barang jadi atau produk akhir yang nantinya akan dijual ke konsumen. Sementara biaya bahan baku adalah keseluruhan biaya dari hasil mendapatkan bahan baku. Meliputi harga bahan baku, ongkos angkut, biaya penyimpanan, dan lain-lain.

Umumnya bahan baku dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

a. Bahan Baku Langsung

Bahan baku secara langsung menjadi bagian dari hasil produksi. Contohnya, bahan baku kayu yang ada pada produk furniture atau bahan baku kain untuk pembuatan baju.

b. Bahan Baku Tidak Langsung

Bahan baku tidak langsung terlibat dalam pembuatan barang produksi, atau digunakan untuk menghasilkan produk jadi tetapi wujudnya tidak dapat terlihat pada produk jadi tersebut. Contohnya adalah benang yang sudah diproses menjadi baju.

Berikut ini rumus menghitung biaya bahan baku:

Biaya Bahan Baku = saldo awal + pembelian bahan baku – saldo akhir bahan baku.

2. Perhitungan Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya yang muncul ketika proses produksi berlangsung. Hal ini yang membedakan perhitungan HPP perusahaan manufaktur dengan perusahaan lainnya.

Adapun biaya lainnya yang mempengaruhi proses produksi barang adalah:

  • Biaya bahan baku. Adalah anggaran dalam pembuatan barang jadi yang akan diproduksi dan dijual oleh perusahaan.

  • Biaya tenaga kerja. Anggaran ini dikhususkan untuk tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi dari pengolahan bahan baku sampai menjadi barang jadi.

  • Overhead cost. Biaya ini adalah biaya tambahan yang muncul ketika proses produksi pembuatan barang jadi.

Kemudian untuk menghitung biaya produksi rumusnya adalah sebagai berikut:

Biaya Produksi = biaya bahan baku + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead produksi.

3. Hitung Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi yang perlu dihitung adalah yang mencakup biaya keluar, ketika barang sudah mulai masuk ke tahap proses produksi barang. Cara menghitung harga pokok produksi yakni biaya produksi ditambahkan dengan saldo awal persediaan barang dikurangi saldo akhir persediaan. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Harga Pokok Produksi = total biaya produksi + saldo awal persediaan barang – saldo akhir persediaan barang.

4. Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

Terakhir, masuk ke dalam perhitungan HPP. Caranya ialah menambahkan barang yang telah selesai diproduksi dalam gudang di awal periode dengan harga produksi periode berjalan, lalu dikurangi dengan barang jadi yang masih tersedia dalam gudang di akhir periode. Rumusnya sebagai berikut:

Harga Pokok Produksi = saldo awal barang jadi + harga pokok produksi – saldo akhir persediaan barang jadi.

5. Menghitung Total Biaya Produksi

Total biaya produksi atau disebut dengan harga pokok produksi, dapat diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan saat barang sudah masuk ke dalam proses produksi dan biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang tersebut.

Cara menentukan total biaya produksi yakni bahan baku barang yang diproses pada awal periode produksi, ditambah dengan bahan baku penambahnya/bahan baku tidak pokok (tenaga kerja langsung dan overhead). Lalu dikurangi dengan barang yang masih tersisa di gudang pada akhir periode. Rumus untuk menghitung harga pokok produksi adalah:

Rumus Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + persediaan barang dalam proses produksi awal – persediaan barang dalam proses produksi akhir.

6. Menghitung Harga Pokok Penjualan

Nilai dari HPP bisa didapat dari harga pokok produksi dijumlah dengan persediaan barang awal lalu dikurangi dengan persediaan barang akhir. Rumus yang digunakan untuk menghitung HPP perusahaan manufaktur adalah:

Harga pokok produksi + persediaan barang awal – persediaan barang akhir


Contoh Perhitungan Harga Pokok Penjualan Perusahaan Manufaktur

Berikut adalah contoh kasus untuk menghitung HPP untuk produk dari perusahaan manufaktur yang bernama PT Indikasi.

PT Indikasi, Jakarta 1 Januari 2022 :

  • Persediaan barang dagangan (awal) : Rp20.000.000

  • Pembelian : Rp60.000.000

  • Biaya angkut pembelian : Rp2.000.000

  • Retur pembelian : Rp3.000.000

  • Potongan pembelian : Rp1.000.000

  • Persediaan barang dagangan (akhir) : Rp6.000.000

Sehingga, perhitungan HPP nya adalah:

  • Pembelian bersih = (60.000.000 + 2.000.000) – (3.000.000 + 1.000.000)

  • Pembelian bersih = 62.000.000 – 4.000.000

  • Pembelian bersih = Rp 58.000.000

  • Barang tersedia untuk dijual = 20.000.000 + 58.000.000

  • Barang tersedia untuk dijual = Rp 78.000.000

  • HPP = 78.000.000 – 6.000.000

  • HPP = Rp 72.000.000

Setelah Anda paham bagaimana menghitung harga pokok penjualan, kini Anda sudah bisa menghitung pendapatan kotor dari bisnis perusahaan Anda sebelum dipotong pajak.

---

Itulah hal-hal yang perlu Anda ketahui mengenai HPP perusahaan manufaktur. Namun, apabila Anda seorang pebisnis khususnya yang ingin memproduksi barang, maka Anda membutuhkan alat berat yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Anda dapat menggunakan Ashe Forklift.

Kami Asheforklift.com merupakan solusi dari permasalahan Anda, kami merupakan perusahaan penyewaan forklift yang dapat Anda pilih. Tidak perlu lagi untuk memikirkan biaya perawatan dan biaya penyimpanan, Anda cukup menggunakan deretan jenis forklift yang tentunya berkualitas dari kami.

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


Commenting has been turned off.
Post: Blog2_Post
bottom of page